Senin, 02 November 2015

Membedakan Madu Asli Dan Palsu

Asli apa palsu? Pertanyaan seperti itu pasti ada di antara kita waktu hendak membeli madu. Madu adalah cairan kental berasa manis yang di hasilkan dari seekor lebah dan mempunyai begitu banyak khasiat. Sebenarnya dalam membeli madu saya sudah mempunyai penjual yang saya percaya, dia adik teman saya, pekerjaanya sebagai peternak lebah. Karena beberapa waktu lalu ada seorang pedagang madu yang lewat dan menawarkan dengan harga yang lebih murah saya tergelitik dan penasaran untuk membelinya.

Harga madu yang di jual adik teman saya adalah Rp 70.000 untuk botol kecil, sedangkan untuk botol yang lebih besar sekitar Rp 100.000 an. Sedangkan penjual yang lewat menawarkan dengan harga Rp 30.000 dengan ukuran botol sedikit lebih besar dengan kepunyaan adik teman saya yang seukuran botol kecil. Alasan yang di sampaikan waktu itu saya rasa masuk akal bila si penjual mengharagai madunya dengan harga yang lebih murah, karena dia adalah peternaknya sendiri, dan madu yang di hasilkan dari hutan. Memang rasa madu bermacam- macam tergantung sari bunga apa yang di ambil oleh si lebah. 

Singkat cerita sayapun membelinya dan membandingkan punya saya yang saya beli dari teman saya. Madu milik teman saya berwarna agak lebih bening, sedangkan madu milik si penjual berwarna agak gelap, yaa..mungkin jenis lebah dan bungannya berbeda dalam pikiran saya waktu itu. Tapi entah kenapa lama-kelamaan saya di buat penasaran dan ingin mengetes madu tersebut.

1.       Pengujian yang pertama  saya coba mengujinya dengan cara yang sederhana terlebih dahulu, dengan meneteskan madu di kertas koran, dan ternyata kedua madu itupun tidak merembes di kertas koran. Apa kedua madu ini asli? masih terlalu dini untuk menyimpulkan kalau kedua madu itu asli.

2.       Pengujian kedua yang saya lakukan adalah mengambil sedikit madu dan saya teteskan di meja yang ada semutnya. Katanya bila madu tidak di rubung semut maka madu itu asli. Untuk hasil pengujian ini kedua madu ternyata juga di kerubutin semut meski waktu yang di butuhkan beberapa jam kemudian.

3.       Sampai dengan cara ketiga saya melakukan pengujian untuk mengetahui madu itu asli apa palsu dengan mengambil sedikit madu dan menuangkannya ke wadah kecil lalu menyimpannya ke dalam frizer lemari es. Keesokan harinya saya cek, dan ternyata keduanya juga beku.

4.       Selanjutnya saya uji dengan menggunakan  batang korek api.Batang korek api saya masukkan ke dalam madu beberapa saat, setelah itu saya coba pantikkan, dan ternyata kedua- duanya juga dapat menyala. Bila benar yang saya beli dari penjual yang lewat itu asli mungkin saya akan mulai membeli ke bapak penjual tadi, bukan dari teman saya. Kan lebih murah J pikir saya waktu itu.

5.       Nah...sampai di pengujian yang kelima ini mulai ada perbedaan. Untuk membedakan madu asli apa bukan, saya uji dengan cara di panaskan, ingat ya...di panaskan bukan di bakar, karena pada umumnya para penjual madu keliling mengajukan pengujian dengan cara di bakar dan cara-cara di atas yang saya lakukan tadi, untuk meyakinkan pembeli kalau madu yang di jual adalah madu asli. Saya ambil madu masing-masing satu sendok lalu di panaskan juga pada sendok tersebut dengan lilin di bawahnya. Nampak pada madu bapak penjual, madunya bergelembung seperti air mendidih yang di panaskan dan stabil. Sedangkan madu dari teman saya menjadi berbuih, seperti gelembung tapi kecil –kecil dan volumenya pun semakin lama semakin bertambah hingga meluap dan tumpah keluar sendok tadi. 

      Setelah saya diamkan beberapa saat nampak begitu mencolok perbedaanya, madu dari teman saya kekentalannya masih sama, rasanyapun setelah di cicipi juga sama tidak ada perbedaan dari sebelum di panaskan. Sedangkan punya bapak penjual madu berubah jadi lebih kental dari sebelumnya, dan waktu saya coba mencicipinya madu menjadi semakin lengket, semacam ada benang tipis pada madu tersebut atau sama seperti gulali, dan setelah di cicipi rasa madu sudah tidak manis lagi. Dari pengujian ini sepertinya saya sudah bisa mengambil kesimpulan kalau ternyata madu yang di jual adik teman sayalah yang asli, mengingat harganya yang juga mahal.

6.       Untuk cara yang keenam cara inilah yang katanya paling akurat menurut ahlinya. Yaitu dengan melumuri ikan dengan madu dan menyimpannya kedalam wadah kaca yang di tutup dan di diamkan selama beberapa minggu. Apabila ikan tidak membusuk, daging mengkerut dan tidak berbau maka bisa di simpulkan kalau madu itu asli. jadi ingat mumi mesir yang di awetkan ya...kan mereka melumuri mayat yang sudah meninggal dengan madu, meski sudah beratus tahun mayat masih awet dan rasa madu masih terjaga.
   
Ternyata untuk pengujian pada langkah 1-4 yang saya lakukan tidak bisa untuk di jadikan kesimpulan, madu asli apa palsu. Mengingat lebah mencari serbuk bunga yang berbeda dan tempat tiggalnya pun berbeda, oleh sebab itulah ada beberapa macam jenis madu. 

Untuk pengujian pertama misalnya, meletakkan madu ke kertas koran pada dasarnya hanya untuk mengetahui kadar air yang ada di dalam madu, jadi bila ada madu yang merembes pada kertas koran berarti madu itu mempunyai kadar air yang berlebih. sekali lagi tempat tinggal lebah atau peternak lebah tinggal di daerah yang berbeda, bisa jadi madu yang mempunyai kadar air tinggi adalah madu yang di hasilkan dari tempat dengan suhu yang dingin.

Memberikan madu pada semut juga bukan cara yang akurat untuk membedakan madu asli apa palsu, semut adalah serangga yang sifat aslinya suka dengan yang manis – manis. Pada sebagian semut ada semut yang suka dengan madu, misalnya semut berkaki hitam. Madu adalah suatu larutan atau cairan yang di dalamnya terdapat glukosa alami yang tentunya semut sangat menyukainya.

Menyimpan madu ke dalam frizer juga tidak bisa di jadikan pengujian pembeda madu asli apa palsu. Dalam madu terdapat kandungan glukosa, vitamin dan mineral yang jumlahnya berbeda. Apabila madu beku di simpan ke dalam frizer lemari es ini di karenakan dalam madu juga terdapat kandungan airnya.

Yang ke empat dengan menyelupkan batang korek api ke dalam madu dan menyalakannya. Cara yang satu ini sebenarnya hanya untuk membedakan seberapa banyak kadar air yang di miliki madu. Jadi cara ini sama saja dengan cara meletakkan beberapa tetes madu ke kertas koran.

Dari pengalaman saya ini mungkin bisa di ambil pelajaran bagaimana membedakan madu yang asli atau palsu, dan juga jangan terlalu cepat memberi kesimpulan pada para pedagang bila kita sudah membeli madu darinya dan melakukan pengujian ( langkah 1-4 ) dan hasilnya tidak sesuai yang kita inginkan. Karena di luar sana masih banyak juga pedagang yang jujur yang menjual dagangannya.