Kamis, 18 Desember 2014

Cerita Pengalaman Penderita Osteoarthritis

       Berawal dari bangku Sekolah Dasar  tungkak kaki terasa nyeri dan menusuk saat di gunakan untuk berjalan bahkan terasa panas saat bersentuhan dengan tanah atau lantai.Dari hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit saya menderita tulang tumbuh di mana ada secuil tulang kecil yang terpisah dari tulang tungkak kaki saya. Penanganan pertama kali untuk menghilangkan secuil tulang kecil yang terpisah yaitu dengan melakukan penyinaran. Di karenakan setelah beberapa kali penyinaran tidak berhasil maka dokter di rumah sakit melakukan sebuah operasi untuk pengambilan secuil tulang yang terpisah, dan operasi berjalan dengan lancar, dan sayapun menjalani masa penyembuhan.

       Setelah beberapa lama saya mengalami rasa nyeri pada lutut dan kadang rasa nyeri yang timbul di sertai dengan bengkak pada persendian lutut saya, rasa nyeri ini kadang timbul kadang juga hilang. Untuk menghilangkan rasa nyeri ini saya mengonsumsi obat yang di jual di toko toko. Pernah suatu ketika jari jari kaki juga merasakan nyeri di sertai dengan pembengkakan, di awali dari ujung kaki lalu ke jari lainnya. Pijat urut saya lakukan dengan memanggil tukang pijat urut, karena saya beranggapan ini hanya terkilir biasa. Meski setelah selesai pemijatan rasa nyeri mereda saya melihat ada perubahan bentuk pada ujung jari saya, di mana ujung jari menekuk ke bawah dan jari lainnya juga tidak nampak seperti sedia kala. Setiap kali nyeri pada sendi timbul baik di lutut atau di jari saya biarkan begitu saja, saya hanya meminum obat bila rasa nyeri yang timbul sudah tidak sanggup saya tahan.

       Begitu seterusnya rasa nyeri pada sendi saya rasakan hingga saya duduk di bangku SMP, dan entah mulai kapan sendi sendi terasa kaku bahkan pada sendi tulang panggul yang membuat saya sulit untuk jongkok. Semakin hari kondisi saya semakin lemah dan rasa nyeri pada sendi lebih sering saya rasakan dan minum obat penghilang nyeri lebih sering saya lakukan, hingga pada suatu saat saya paksakan diri saya untuk mengikuti ujian akhir sekolah di mana mata pelajaran tersebut adalah untuk praktek olah raga lari mengelilingi sekolah. Setelah berhasil mengikuti ujian tersebut lutut saya mengalami pembengkakan dan rasa nyeri yang timbul begitu hebat, dan semenjak itulah saya tidak bisa berjalan sama sekali.

       Di karenakan sakit tersebut saya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke bangku SMA, dan harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan pengobatan di rumah sakit berupa pemeriksaan cek darah, photo rontgen dan sebagainya. Hampir dua bulan saya berada di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan, dugaan sementara dari hasil pemeriksaan saya menderita Osteoarthritis. Dari hasil pemeriksaan cek darah semua nampak normal tapi dari hasil photo rontgen nampak jelas terlihat kalau tulang pada kaki saya terutama pada daerah persendian terlihat tipis atau keropos, bahkan pada tulang rawan untuk bantalan sendi lutut dan sendi tulang panggul jaraknya begitu sempit, mungkin ini yang menyebabkan saya sulit bergerak dan terasa kaku dan bahkan saat berjalan sendi lutut di sertai bunyi "krek".

       Selama dua bulan di rumah sakit selain menjalani pemeriksaan pada persendian tulang saya juga menjalani operasi pada mata sebelah kanan saya, di mana bila untuk melihat terlihat kabur hanya nampak berupa bayangan hitam saja. Terdapat seperti noda putih pada mata saya dan pada bagian inilah yang harus di operasi dan harus di ganti dengan lensa yang baru, mungkin ini yang di sebut dengan "katarak". Dan mungkin atas pertimbangan inilah dokter di rumah sakit sulit untuk memberi keputusan tentang sakit saya, mengingat usia saya yang waktu itu masih muda dan harus mengalami pengeroposan tulang sendi dan juga mengalami katarak di usia muda, karena ada kemungkinan kedua penyakit ini ada keterikatan

       Apapun itu saya bersyukur paling tidak ada titik terang tentang sakit saya, meskipun hanya masih dugaan sementara apa nama sakit saya ini. pemeriksaan di rumah sakit tidak saya lanjutkan meskipun semua informasi tentang Osteoarthritis tetap saya cari dan pelajari. Mengontrol emosi dan mengontrol pola hidup adalah yang saya lakukan selanjutnya, mengontrol emosi di sini saya tidak mencoba memaksakan diri untuk melakukan aktifitas yang dapat mengakibatkan rasa nyeri pada sendi bisa kambuh, untuk pola hidup saya tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang menyebabkan sakit saya bertambah parah. Jadi bila rasa nyeri datang saya coba istirahat dan tenang, dan bila rasa nyeri reda saya mencoba melatih otot otot sendi ataupun kaki saya dengan berjalan ringan setiap pagi dan berjemur di bawah sinar matahari pagi dan makan makanan yang dapat membantu memulihkan sendi dan otot kaki saya.

       Kini di saat usia saya yang sudah mencapai 30 tahun saya sudah tidak merasakan rasa nyeri pada sendi kaki saya, entah kenapa rasa nyeri itu hilang dengan sendirinya. Saya pun bisa berjalan kembali, melakukan ibadah, dan  melakukan aktifitas lainnya. Meski rasa nyeri itu hilang tapi tetap tidak sesempurna orang sehat pada umumnya, juga pada bentuk fisik jari kaki, pergerakan sendi tulang panggul yang terbatas dan juga melengkungnya tulang punggung. Melengkungnya tulang punggung dan lemahnya sendi bahu kanan menjadi perhatian saya saat ini, semoga dengan kesabaran dan latihan dengan alat terapi kedua masalah tersebut dapat teratasi hingga saya terbebas dari nyeri punggung.

2 komentar:

  1. Bolehkah saya minta kontaknya pak.. kebetulan saya mengalami OA seperti dengan pengalaman bapak..
    Bagaimana OA bisa sembuh dengan sendirinya ???
    Kebetulan umur saya baru 23 tahun tapi saya sudah mengalami OA

    BalasHapus
  2. Pak no kontaknya brp sy jg mengalami Wa ..bagaimana bisa sembuh ..tks

    BalasHapus